Annyeong,
maaf authornya jarang update blog, soalnya lagi sibuk try out nih. Tapi
kali ini author mau ngepost ff pertama author, jadi kalo masih jelek
dan agak gimana dimaklumin aja lah ya.. kekekeke
Ff
ini adaptasi dari drama "My Love From The Star", jadi kalo ada yang
merasa ko sama ceritanya, emang ini adaptasi, bukan plagiat ya.
Authornya ga bisa minta izin sama yang punya dramanya, soalnya jauh di
Korea. keke
Tapi semampu author isinya ga sama kaya ngejiplak. okelah daripada kelamaan mending langsung baca aja ya. Dan jangan lupa commentnya, silent reader go away
ANOTHER (TAENY VER.)
Title : Another
Main Cast : Kim Taeyeon, Tiffany Hwang
Other Cast : --
Genre : Yuri, Romance, Sad, Fantasy
Rated : PG 17
Length : Chaptered
CHAPTER 1
Taeyeon
POV
Tahun
1609, tahun pertama Raja Gwang Hae, pada sejarah Dinasti Joseon, tertulis bahwa
UFO terlihat di berbagai daerah. Benda itulah yang membawaku ke Joseon. Nama
planetku adalah KTY 903.89. Bentuknya menyerupai bumi, dan aku berasal dari
sana.
Sejak
Dinasti Joseon sampai sekarang, aku telah hidup selama kurang lebih 400 tahun,
dan telah terbiasa dengan semua yang ada di bumi, seperti air, makanan, dan musim.
Insting dan pandangan mataku lebih baik berkali-kali lipat daripada manusia,
tidak, bahkan aku memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh satu orangpun di
bumi ini. Dan karna kelebihan itu, aku bisa mendengar apapun jika aku sedang
konsentrasi, apapun yang ada dibelahan bumi ini, melihat apa yang tak ingin
kulihat. Dan satu pantangan yang tak bisa ku atasi, yaitu bercampur darah
maupun saliva dengan manusia. Itulah sebabnya aku selalu makan sendiri.
Ada
beberapa hal yang tidak kusukai di bumi ini, salah satunya adalah mencampuri urusan
orang lain. Karena kupikir tak ada gunanya aku terlibat dalam kehidupan mereka.
Aku pun masih memiliki kesibukan yang lebih penting daripada mengurusi mereka,
seperti menunggu datangnya komet yang membawaku ke bumi.
Namaku
Kim Taeyeon, ini adalah namaku sejak 25 tahun lalu. Aku harus selalu
memperbaharui namaku setiap 30 tahun sekali agar orang-orang tidak
mencurigaiku, dan kupikir sepertinya ini adalah nama terakhir yang kupakai,
mengingat sebentar lagi aku akan kembali ke tempat asalku. Sekarang, aku
tinggal di apartemen bintang 5 “K-APART” yang merupakan apartemenku milikku sendiri,
aku membeli lahan disana sejak 158 tahun lalu ketika di tanah itu hanya ada
padang rumput . Dan orang-orang yang bekerja di apartemenku tidak mengetahui
bahwa aku adalah pemiliknya, mereka hanya tahu pemilik apartemen itu adalah
Choi Sooyoung, salah satu nama samaranku.
Aku juga seorang Dosen di Universitas Hayeon Seoul. Mengajar bagian
Psikolog yang hanya ada dibeberapa fakultas, termasuk fakultas komunikasi dan
design, karena itulah aku sangat sibuk
Taeyeon
POV end
Seorang
wanita tampak kerepotan membawa 2 koper yang ada di tangan kanan dan kirinya
sambil sesekali melihat layar smartphone-nya. Dia baru saja sampai di Korea
setelah menempuh perjalanan udara selama kurang lebih 10 jam dari California,
USA. Smartphone-nya berdering
“Hallo,
Dad !”
“………………”
“Iya
aku sudah sampai disini,”
“……………”
“Aku
akan langsung ke apartemen,”
“……………….”
“Okay
see you dad”.
Dia-wanita
itu langsung menaiki taksi menuju apartemen yang sudah terlebih dahulu di
booking oleh daddynya untuk dirinya yang akan menjadi tempat tinggal sementara
selama kuliah di Korea.
“Apgujeong
15-han Seoul”
“Baik
agasshi”
20
menit kemudian
“Gamsahamnida
ahjusshi” ia memberikan beberapa lembar won kepada supir taksi tersebut sambil
mengeluarkan ke-2 kopernya.
“Cheonma
agasshi, tapi ini terlalu banyak” ucap supir taksi tersebut karena dia baru
sadar bahwa uang yang diberikan wanita itu terlalu banyak.
“Ambil
saja kembaliannya ahjusshi, untuk anak dan isterimu” wanita itu tersenyum
“Gamsahamnida,
semoga harimu menyenangkan agasshi” ucap supir taksi itu sambil bow didalam
taksi yang membuat wanita itupun melakukan hal yang sama.
Dia-wanita
itu berdiri di depan gedung apartemen yang yang diberitahu oleh daddy-nya, dia
memastikan bahwa gedung itu memang benar apartemennya sambil membaca tulisan di
smartphone-nya “K-APART, hm.. kurasa ini benar gedungnya”
Dia-wanita
itu langsung masuk kedalam dan menuju meja resepsionist untuk mengkonfirmasi pemesanan
daddynya.
“Annyeonghaseyo,
selamat datang di K-APART, ada yang bisa saya bantu agasshi ?” sapa seorang
resepsionist sambil sedikit membungkukkan badannya, yang terlihat sangat sopan
di mata wanita itu.
“Annyeong,
aku ingin mengkonfirmasi pemesanan apartemen yang dilakukan lewat online”
wanita itu menjelaskan maksudnya. “Tunggu sebentar, apakah atas nama Tiffany
Hwang ?” tanya resepsionist itu kepada wanita yang berada didepannya. “Iya,
Tiffany Hwang” jawab wanita itu sambil tersenyum, memperlihatkan indahnya ke-2
mata yang seperti bulan sabit itu. Dan namanya adalah Tiffany.
Setelah
konfirmasi, Tiffany diantar oleh petugas apartemen menuju kamar yang akan
ditempatinya, sebenarnya dia bisa saja sendiri menuju kamarnya, tetapi sang
resepsionist meminta bantuan petugas untuk membantu Tiffany yang terlihat
kerepotan menarik 2 koper ditangannya.
“Ini
kamar anda agasshi, silahkan masuk dan semoga harimu menyenangkan” ucap petugas
itu dan lagi-lagi membungkukkan badanya hampir 90* “Iya, terima kasih banyak”
Tiffany pun melakukan hal yang sama. Dan setelah petugas itu pergi, Tiffany
berbicara sendiri “Sopan sekali orang-orang disini, daddy tidak salah memilih
hotel, sepertinya aku akan betah, haha”. Tiffany masuk ke apartemennya setelah
memasukkan password keamanan.
Di
lain tempat
Taeyeon
sedang berbincang-bincang dengan seorang halmeoni disebuah kedai ramen belakang
apartemen. Dia-halmeoni itu adalah teman Taeyeon semenjak sekolah menengah atas
dan satu-satunya orang yang mengetahui rahasia Taeyeon, yang seorang alien.
“Kau
masih saja seperti dulu Taeyeon, masih tetap muda dan cantik” ucap halmeoni itu
sambil menuangkan teh ke cangkir. Dia sengaja hanya memberikan taeyeon minuman
tanpa makanan, karena halmeoni itu tau Taeyeon tidak bisa makan di tempat ramai
seperti ini.
“Kau
bisa saja, kau tau aku tidak bisa menua Jung Halmeoni” Taeyeon tersenyum sambil
sesekali menyeruput teh.
“Ya,
jangan memanggilku halmeoni. Memang aku setua itu ? tuaan juga dirimu Taeyeon”
halmeoni itu tertawa mengingat Taeyeon yang usianya lebih banyak 7x lipat
dibanding dirinya.
“Ya,
aku hanya bersikap sopan padamu. Ingat disini bukan hanya kita berdua. Aishh..”
Taeyeon kembali menyeruput tehnya sambil tersenyum. Jung halmeoni hanya
menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Ya,
mereka hidup seperti ini, hidup sudah seperti anggota keluarga. Terkadang Jung
halmeoni mengajak Taeyeon untuk bertamu dirumahnya yang disambut hangat oleh
keluarganya. Taeyeon juga sudah sangat membantu kehidupan Jung halmeoni sejak
35 tahun lalu. Memberikan sumbangan dan lainnya, bahkan Taeyeon pernah
menawarkan Jung halmeoni sebuah rumah mewah miliknya, tetapi Jung halmeoni
tidak mau menerima dengan alasan Taeyeon sudah sangat banyak membantunya.
Mereka
sering menghabiskan waktu bersama jika Taeyeon ada waktu luang, mengingat
bagaimana sibuknya seorang dosen.
“Aku
akan ke convenience Store sehabis ini, barang-barang dirumah sudah habis. Kau
mau menitip ?” ucap Taeyeon yang dibalas gelengan oleh Jung halmeoni
-
“Yey
aku sudah ada mobil, dengan begini aku bisa kemana saja. Yuhuuuu ” Tiffany
kegirangan setelah di berikan kunci mobil oleh teman suruhan daddynya. Ya,
mobil itu milik daddy Tiffany yang di titipkan kepada temannya untuk diberikan
kepada Tiffany agar memudahkan segala kebutuhan anaknya itu. “Oke, beres-beres
sudah, dan sekarang waktunya membeli kebutuhan hidup. kekekeke”.
Tiffany
menyusuri jalanan Seoul dengan maksud untuk mencari convenience store, membeli
barang-barang yang dibutuhkan untuk beberapa hari kedepan. Tiffany menemukan
tempat yang menjadi tujuannya itu, dan langsung memarkirkan mobilnya.
Sudah
ada banyak barang dikeranjang Tiffany, tapi dia belum menemukan 1 barang lagi
yang di inginkannya, susu kedelai. Dia masih mencari dan berharap menemukan
minuman kesukaannya itu. Matanya tertuju pada sekumpulan minuman yang berada
disebelah kirinya, dan melihat ada 1 kotak susu kedelai yang menjadi
incarannya. Tiffany pun langsung mengambil ancang-ancang mengambil kotak tersebut,
saat tangannya sudah hampir memegang kotak itu, ada 1 tangan yang sudah
memegangnya terlebih dahulu, Tiffany mendelik.
“Jwisonghaeyo,
itu milikku” ucap Tiffany sambil menatap wanita itu.
“Tapi
aku duluan yang mengambilnya agasshi” wanita itu membalas masih memegang kotak
susu.
“Tapi
aku yang melihatnya duluan.” ujar Tiffany tak mau mengalah. Tidak ada kotak
susu kedelai yang tersisa, kotak susu itu yang terakhir.
“Siapa
cepat dia dapat agasshi, jogiyo aku mau lewat” wanita itu hendak melewati
Tiffany, tetapi Tiffany tak mau mengalah dan masih mengaharap kotak susu
tersebut. Dia mengahadang wanita itu.
“Berikan
kotak susu itu padaku !” Tiffany sedikit menggeser keranjangnya. Masih keras
kepala.
“Agasshi,
sudah kubilang ini milikkku. Kau kenapa tidak memilih yang lain saja ?” dan
sepertinya wanita itu lebih keras kepala dibanding Tiffany. Tiffany lebih
mementingkan egonya, dia mengambil paksa kotak susu itu “Ini milikku”.
“Aku
tak ingin berdebat agasshi, dan berikan itu padaku atau kupanggil petugas”
wanita itu mengancam sambil melihat lekat-lekat mata Tiffany. Sebenarnya
dia-wanita itu tidak ingin membuat keributan dan bisa memilih minuman lain,
tetapi entah kenapa dia malah bersikap sama seperti Tiffany.
Seorang
petugas mendengar keributan yang disebabkan oleh 2 makhluk itu dan menengahi ‘perang
dingin’ yang terjadi antara mereka.
“Ada
apa ini ?”
“Pak
petugas, dia mengambil paksa minuman itu dariku, aku yang mendapatkannya
duluan” wanita mengadu kepada petugas.
“Tapi
pak, aku yang melihatnya duluan” Tiffany membela dirinya, tak mau disalahkan.
“Agasshi,
kalian tau ? kalian sudah membuat keributan di sini. Dan ini ?” Petugas itu
mengambil kotak susu di tangan Tiffany “Tidak ada yang bisa memilikinya, kalian
berdua carilah minuman lain”. Kedua wanita tersebut heran dan tak terima “Pak
petugas tapi aku yang melihatnya duluan” ujar Tiffany. Wanita yang satunya lagi
tidak tinggal diam “Pak, tapi aku yang mengambilnya duluan”
“Kalian
berdua, mohon ten…”
“Jogiyo
pak petugas, apa minuman itu tidak ada yang membelinya ?” tiba-tiba seorang
harabeoji datang dan menanyai kotak susu itu.
“Oh,
iya. Ini untuk anda saja. Tidak ada yang membelinya ko” jawab petugas itu enteng
yang dibalas lirikan oleh ke-2 makhluk yang sudah mengeluarkan asap dari
kepalanya.
“Terima
kasih” Harabeoji itu meninggalkan mereka.
“Pak,
kenapa malah diberikan ke orang lain ?”
“Sudah,
kalian bubarlah. Mengganggu saja”
Kedua
makhluk itupun melongo, menatap nanar ke petugas itu, dan juga ke kotak susu
yang sudah dibawa oleh orang lain.
“Gara-gara
kau kotak susuku hilang” Tiffany menyalahkan wanita didepannya yang dibalas
endikkan bahu kemudian pergi ke kasir. Kesal.
Di
tempat parkir
‘Dasar
wanita itu, gara-gara dia aku tidak bisa minum minuman kesukaanku, petugasnya
juga, bikin aku kesal. Lagian di pusat perbelanjaan sebesar ini masa stok
habis. Sebal’ batin Tiffany dan langsung masuk ke mobil. Sebelumnya dia melihat
wanita itu yang berdebat dengannya sama-sama menaiki mobil. Dia tidak tau bahwa
wanita itu bisa mendengar segalanya termasuk ucapan Tiffany tadi.
Tiffany
melajukan mobilnya, dia merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Dia melihat
mobil yang dinaiki oleh wanita tadi berada dibelakangnya ‘apa dia mengikutiku
?’ ‘apa dia ingin balas dendam ?’ ‘apa dia marah padaku ?’ begitu banyak
pertanyaan dibenak Tiffany, tetapi dia menepisnya. Tapi hati Tiffany
benar-benar tidak tenang ketika dia masuk ke parkiran, mobil itu masih saja
mengikutinya. Bahkan ketika Tiffany turun dari mobil menuju lift, wanita itu
mengikutinya dari belakang dan ikut masuk ke lift.
Tiffany
benar-benar takut, dia memang penakut, tetapi dia hanya takut pada hal-hal yang
benar-benar patut ditakuti oleh semua orang. Raut wajah wanita itu terlihat
dingin, dan Tiffany benar-benar takut akan hal itu.
“Apa
kau mengikutiku ?” Tiffany bertanya dengan raut wajah yang dibuat biasa saja,
padahal dia sedang ketakutan. Wanita itu hanya menatap Tiffany sebentar dan
kembali ke posisi awalnya, tidak berniat membalas pertanyaan Tiffany. Tiffany
heran kenapa wanita itu diam saja, padahal tadi berdebat dengannya, ‘apa dia
sangat marah padaku ?’ perasaan Tiffany kembali tidak enak karna wanita itu
tidak menekan tombol lantai tujuannya. ‘apa dia psikopat ?’ ‘apa dia benar akan
membunuhku ?’ pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepala Tiffany.
Sedangkan
wanita itu hanya bisa menghembuskan nafas berat dan tersenyum mengejek dalam
hati ketika mendengar pertanyaan Tiffany ‘untuk apa aku membunuhmu, dan aku
tidak mengikutimu’ ‘dan lagi, aku bukan psikopat kau tau ?’ wanita itu-Taeyeon,
menjawab semua pertanyaan Tiffany dalam hatinya. Tiffany tidak tau kalau wanita
itu bisa mendengar semuanya, bahkan suara hati sekalipun.
TBC
Ha, tbc dulu ya... author akan cepet update ko, so tunggu aja ya.